Islam selama ini mengklaim sebagai sebuah agama yang diturunkan langsung dari langit oleh Allah, melalui malaikat Jibril. Namun apakah klaim ini benar atau sekedar ungkapan hiperbolis untuk mendapatkan legitimasi sebagai agama yang orisinal?. Tulisan berikut akan membahas satu aspek yang terdapat dalam Al Quran yaitu keberadaan kaum Yahudi, Nasrani (Nosrania), Hanifit (Hanif) dan Sabean serta apa pengaruh yang mungkin dimiliki agama2 tersebut dalam perkembangan pemikiran keagamaan Muhammad.
QS 2 : 62 :
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin,
siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari
kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan
mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
QS 5 : 69 :
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani,
siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS 22 : 17 :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin, orang-orang Nasrani,
orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi
keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah
menyaksikan segala sesuatu.
KAUM SHABIIN (SABEAN)
A Pengertian dan hubungan Muhammad dengan kaum Sabean.
- Menurut sumber Kristen
Sangat
menarik karena seorang Apologet Kristen yang hidup sekitar tahun 800an
masehi yaitu al-Kindi telah menuduh bahwa Muhammad mengadopsi
kepercayaan dari kaum Sabean.
Sumber :
The Apology of Al Kindy
Written at the Court of Al Mamun (Circa A.H. 215; A.D. 830)
Diterjemahkan oleh Sir William Muir
In Defence of Christianity Against Islam, halaman 41 - 42
….
Sahabatnya telah mengajaknya untuk memeluk agama Katholik atau
kepercayaan hanif, kepercayaan Abraham, leluhur mereka secara umum.
Sang Apologet kita menjawab bahwa kepercayaan Hanif dalam kenyataannya
adalah agama penyembahan berhala dari kaum Sabeans, yang diakui oleh
bapa-bapa leluhur sebelum pertobatannya untuk menyembah satu Tuhan.
“Mana dari antara 2 agama Abraham,” dia (Muhammad) bertanya, “Yang akan
aku ambil.” Jika yang diambil adalah keesaan, Aku menjawab bahwa wahyu
kepada Abraham telah diwariskan kepada Ishak, bukan Ismael, dan bukan
kepada keturunan Arab, melainkan kepada Israel, dan agama itu adalah
untuk mereka (Israel), bukan untukmu (Muhammad) ……”
- Menurut sumber Islam
Menarik
sekali karena tuduhan dari Al-Kindy ternyata juga bergema dalam
khazanah literature Islam. Muhammad dan muslim sendiri disebut sebagai
Sabean oleh orang-orang sejamannya.
1. Berikut kutipan dari tafsir Ibn Kathir terhadap QS 2 : 62.
Ada
perbedaan pendapat tentang identitas dari orang-orang Sabean. Sufyan
Ath-Thawri berkata bahwa Layth bin Abu Sulaym berkata bahwa Mujahid
berkata : “Orang-orang Sabean adalah antara Majus, Yahudi dan Kristen. Mereka tidak memiliki agama yang tertentu.”
Hal yang sama juga dilaporkan oleh Ibn abi Najih. Pernyataan yang sama
juga dinisbatkan kepada Ata dan Said bin Jubayr. Mereka berkata bahwa
Sabean adalah sekte dari ahli Kitab yang biasa membaca Zabur (Mazmur),
yang lain berkata bahwa mereka adalah penyembah malaikat dan
bintang-bintang. Tampaknya pendapat yang paling benar, hanya Allah yang
tahu, adalah pendapat Mujahid …….. Itulah sebabnya penyembah berhala
menyebut orang yang memeluk Islam sebagai Sabi, yang berarti dia telah
meninggalkan semua agama yang ada didunia. Beberapa pakar menyatakan
bahwa Sabean adalah mereka yang tidak pernah menerima wahyu dari nabi
manapun. Dan Allah-lah yang maha mengetahui.
2. Imam Bukhari
Sumber :
Sahih Al-Bukhari, Volume 1, Book 7, Number 340
..…
Kemudian rasulullah meneruskan perjalanan dan orang-orang mengeluh
kehausan. Kemudian dia turun dan memanggil seseorang dan Ali dan
memerintahkan mereka pergi dan mengambil air …. Mereka meminta si
wanita untuk mengikutinya. Dia bertanya, “Kemana?” Mereka menjawab,
“Kepada Rasulullah.” Si wanita berkata, “Apakah maksudmu adalah orang yang disebut SABI, (dengan agama barunya)”
Mereka menjawab, “Ya, orang yang sama. Ayo ikut bersama kami” Mereka
membawanya kepada Rasulullah dan menceritakan segalanya …….. Abu
Abdullah berkata : “Kata Saba’a berarti “Orang yang telah meninggalkan
agama lamanya dan memeluk agama baru.” Abul aliya berkata, “Orang Sabis
adalah sekte dari ahli kitab yang membaca kitab Mazmur (Zabur)”
Sumber :
Sahih Al-Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 658
…… maka
ketika dia datang ke Mekah, seseorang berkata kepadanya, “Engkau telah
menjadi seorang Sabean?” Thumama menjawab, “Tidak! Demi allah, aku
telah memeluk Islam dengan Muhammad, Rasulullah, Demi Allah …….
Dalam
hadis Bukhari diatas dikisahkan dimana Thumama menolak disamakan dengan
Sabean. Namun sangat mungkin kisah-kisah penolakan ini adalah karangan
belakangan untuk mencoba memutuskan hubungan antara Muhammad dengan
Sabean. Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan berjalannya waktu,
kebanggaan nasionalitas Arab semakin berkembang sehingga adalah
merupakan cela dimana agama orang Arab ternyata diambil dari agama kaum
Sabean.
3. Abd al-Rahman ‘ibn ‘Zayd (meninggal 798 AD)
Sumber :
The Knowledge of Life
Sinasi Gunduz
Journal of Semitic Studies, Oxford University Press, Oct 1994, halaman 18
Penyembah berhala biasa menyatakan bahwa Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, ‘mereka adalah Sabean’,
membandingkan mereka kepada kaum Sabean, sebab kaum Sabean yang hidup
di Jaziartal-Mawsil (sekarang dikenal sebagai Irak) biasa berkata
‘Tidak ada tuhan selain Allah”
Sinusi Gunduz sendiri adalah seorang profesor dari Departemen Filosofi dan Agama, Universitas Ondokuz , Turkey
4. Ibn Jurayi (meninggal 767 M)
Sumber :
Ibid, halaman 18
“Aku
melihat Rasulullah saat aku masih seorang penyembah berhala. Dia
berkata kepada orang-orang, “Jika engkau mau menyelamatkan dirimu,
terimalah ‘tiada tuhan selain Allah’. Saat itulah aku melihat seorang
dibelakangnya berkata, ‘dia adalah seorang sabi’. Ketika aku bertanya
siapa dia seseorang berkata bahwa dia adalah ‘Abu Lahab, pamanya’.
Tentang hubungan antara Sabean yang hidup di Sawad (di Iraq) dan
Muhammad dikatakan bahwa kaum polyteis di Mekah berkata tentang
Muhammad bahwa “Muhammad telah menjadi kaum Sabean”
5. ‘Abd al-Rahman ‘ibn Zayd (meninggal 798 M)
Sumber :
Ibid, halaman 18
Rasulullah dan sahabat-sahabatnya dijuluki sebagai “mereka adalah kaum Sabean”, yang membandingkan Muhammad dengan kaum Sabean.
Dari informasi Ibn Jurayi dan Abdul al-Zanad diatas diperoleh inforamsi bahwa kaum Sabean berasal dari Irak (Mesopotamia).
B Kepercayaan Kaum Sabean
Dan apa kepercayaan orang Sabean ini. Kutipan berikut diambil dari.
Sumber :
The Knowledge of Life
Sinasi Gunduz
Journal of Semitic Studies, Oxford University Press Oct 1994, halaman 23 dan 25
‘Abd ‘Allah ‘ibn al-‘Abbas (hidup sekitar 650 M) menulis :
Agama Sabean adalah sekte dalam agama Kristen
Ziyad ‘ibn ‘Abihi (meninggal 672 AD) yang adalah gubernur Irak pada masa Muawiyah khalifah pertama dinasti Umayad menulis
Orang-orang Sabean percaya kepada nabi-nabi dan berdoa lima kali sehari
Mujahid ‘ibn Jarir (meninggal 722 M) menulis :
Orang-orang Sabean tidak memiliki agama tertentu dan berada antara Yudaisme dan Magianisme
Hasan al-Basri (meninggal 728 M) menulis :
Mereka membaca Mazmur dan berdoa menghadap kiblat.
Wahb ‘ibn Munabbih (meninggal 728 / 732 M) yang berasal dari Irak menulis :
Orang Sabean percaya “Tidak Ada Tuhan Selain Allah” dan mereka tidak memiliki hukum kanonik.
Qatadah ‘ibn Di’amah (meninggal 736 M) menulis :
Orang Sabean menyembah malaikat-malaikat, membaca Mazmur, berdoa lima kali sehari.
‘Abdul al-Zanad (meninggal 747 M) menulis :
Orang
Sabean berasal dari “Kutha” di Iraq, mereka percaya nabi-nabi, berpuasa
30 hari dalam satu tahun dan berdoa 5 kali sehari menghadap Yaman
Malik ‘ibn ‘Anas (meninggal 795 M) menulis :
Orang Sabean berada antara Yudaisme dan Kristen dan mereka tidak memiliki kitab suci.
Jadi kepercayaan orang-orang Sabean adalah :
1. Pengakuan iman “Tidak Ada Tuhan Selain Allah”, sama seperti kalimat syahadat.
2. Berdoa 5 kali dalam satu hari, sama seperti muslim sholat 5 kali dalam satu hari
3. Berdoa menghadap yaitu ke Yaman, sama seperti muslim menghadap kiblat ke Kabah
4. Berpuasa 30 hari dalam satu tahun, sama seperti muslim berpuasa di bulan Ramadhan
5. Percaya akan nabi-nabi, sama seperti muslim percaya 25 nabi
6. Adalah kaum yang tidak memiliki kitab suci, sama seperti kaum Arab pra Al-Qur’an
7. Berada antara Yudaisme (Yahudi) dan Kristen..
Dari
uraian diatas terbuktilah hubungan antara Muhammad dengan kaum Sabean,
dimana dapat dikatakan bahwa Muhammad mengadopsi kepercayaan kaum
Sabean dan meleburnya dengan kebiasaan dan adat istiadat Arab. Jadi
tuduhan kaum Quraish bahwa Muhammad adalah kaum Sabean terbukti benar.
KAUM NASRANI (NOSRANIA)
Quran
menyebut ajaran Kristen sebagai Nasrani. Ini dapat dimengerti karena
semasa Muhammad hidup, aliran yang ada di Arab bukanlah Kristen Ortodok
seperti sekarang ini. Namun adalah ajaran Kristen yang menyimpang
(Gnostik), yaitu Nosrania / Nestorian. Muhammad belajar aliran Nosrania
ini dari Bahira dan Waraqah.
A Pengertian Nosrania
Sumber: The Panarian of Epiphanus of Salamis, Brill, 1987, hl 116.
‘Nazoreans’
merupakan bagian dari Kristen jaman permulaan diseluruh kawasan
kerajaan2 timur (Persia hingga Arab). Banyak sekte Nazareth ini
diidentifikasi dengan para pengikut Yahudi yang percaya Yesus.
Nestorianisme adalah doktrin (ajaran) bahwa Yesus eksis sebagai dua
pribadi, yakni sebagai manusia Yesus dan sebagai Putera Allah, atau
Logos, bukannya sebagai satu pribadi yang manunggal. Sekte Nestorian
ini dikembangkan oleh seorang biarawan bernama Nestorius. Pandangan
mengenai Kristus dalam Nestorian ini dilarang dalam Konsili Efesus
tahun 431.
B Kepercayaan Kaum Nosrania
Nestorianisme
mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keillahian Kristus itu
terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia
Yesus Kristus, dan pribadi Logos yang illahi, yang berdiam dalam
manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian
menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah menderita " atau "Allah
telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu
terpisah dari keillahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah
Theotokos (Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka
mengajukan gelar Kristotokos (Bunda Kristus), karena dalam pandangan
mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi
illahinya.
C Eksistensi Nosrania di masa hidup Muhammad
Pada
akhir abad ke 5 penganut Nestorian sudah banyak tersebar diwilayah
Persia dan Asia Tengah. Namun karena adanya larangan terhadap
Nestorianisme, mengakibatkan pengucilan terhadap penganut Nestorian di
Byzantium Para penganut Nestorian ini akhirnya mendapatkan suaka di
Persia. Raja-raja Persia dari dinasti Sassanid, dalam
situasi perang yang terus-menerus dengan Byzantium, melirik kesempatan
untuk memastikan loyalitas warga kristianinya dan mendukung penganut
Nestorian.
Bahkan
di Persia (Iran), terdapat sekolah teologi Nosrania yang amat terkenal
yaitu di Nisibis. Otorita theologi yang utama dari sekolah itu adalah
Theodorus dan gurunya, Diodorus dari Tarsus. Sayang sekali, hanya
sedikit dari tulisan-tulisan mereka yang dapat bertahan hingga saat
ini. Tulisan-tulisan Nestorius sendiri hanya baru ditambahkan ke dalam
kurikulum sekolah Nisibis ini pada tahun 530, menjelang Konsili
Ekumenis Kelima pada tahun 553 yang mengutuk Theodorus dari Mopsuestia
sebagai pendahulu Nestorius.
(Wanita Nestorian juga berjilbab)
Nestorian
menghasilkan banyak misionaris yang giat, yang berkelana dan berkhotbah
di seluruh wilayah Persia, Asia Tengah, dan Asia Timur pada abad ke-7
dan ke-8. Selain itu, pada masa tersebut banyak sarjana Nestorian, yang
mengungsi dari Byzantium (Turki), menetap di Gundishapur, Persia dan
Muharraq di Bahrain, dengan menbawa serta sejumlah besar naskah sastra,
ilmiah, dan filsafat Yunani-Romawi kuno. Kristianitas "Nestorian"
mencapai negeri Tiongkok sekitar tahun 635, dan bekas-bekas
peninggalannya masih dapat disaksikan di kota-kota Tiongkok seperti
Xi'an. Prasasti Nestorian, yang ditegakkan pada tanggal 7 Januari 781
di Ibukota Chang'an (sekarang Xi'an), memaparkan syiar Kristianitas ke
Tiongkok dari Persia pada masa pemerintahan Tang Taizong, dan
dokumen-dokumen yang ditemukan di gua-gua Mogao dekat Dunhuang makin
memperjelas aliran Nosrania ini.
D Hubungan Muhammad dengan kaum Nestorian
Meskipun
ajaran Nestorian berkembang di wilayah Jazirah Arab, namun tidak
seluruhnya merupakan ajaran Nestorian murni seperti disampaikan oleh
Nestorius. Dalam Nestorianisme sendiri terdapat banyak kepercayaan yang
menyimpang, salah satunya adalah masalah mengenai tidak adanya
penyaliban Yesus.
Semasa
hidup Muhammad, terdapat dua orang Nestorian yang dikenal sangat dekat
dengannya. Mereka adalah Bahira dan Waraqah. Mengenai hubungan Waraqah
dan Muhammad anda dapat melihatnya di link Belajar dari Waraqah.
Bahira
adalah pendeta Kristen Nestoria yang hidup di Sham (Syria). Nama
Kristennya adalah Sergius atau Georgius. Kabarnya dia diusir dari biara
Syrian karena melakukan sesuatu pelanggaran. Untuk menebus
kesalahannya, dia melakukan missi agama ke Arabia. Di Mekah dia bertemu
Muhammad dan menjadi akrab dengannya dan tinggal bersamanya. Dia sering
berbicara dengan Muhammad dan tentunya juga menyampaikan berbagai
keterangan tentang agama Kristen. Banyak ayat2 Quran yang berkaitan
dengan agama Kristen dan ini tentunya berasal dari Bahira sang pendeta.
Muhammad hanya menulis ulang keterangan itu dengan bantuan para juru
tulis dan pengumpul ayat Quran-nya.
Tidak
ada keterangan jelas mengapa Bahira dikeluarkan dari gereja Syria.
Apakah itu mungkin karena pandangan mengenai tidak adanya penyaliban
Yesus dianggap sebagai hujatan di gereja Nestoria? Tiada yang tahu
pasti. Yang jelas, Muhammad mendapat segudang ilmu tentang agama
Kristen (yang bid’ah atau yang diakui) dari pendeta Kristen ini yang
kemudian memberi masukan ke dalam Quran.
Cerita2
dalam Sura 3:49, bayi Yesus bisa bicara dari tempat tidurnya, membuat
burung dari tanah liat dan lalu menghidupkannya. Ini semua diambil dari
Kitab Nestorian. Kisah2 ini bertentangan dengan Injil yang diakui kaum
Kristen (Mathius, Markus, Lukas, Yohanes) yang menyatakan bahwa muzizat
pertama yang dilakukan Yesus adalah merubah air jadi anggur di Kanaan
(Yohanes 2:11).
KAUM HANIFIYYAH ( HANIF )
Para
penulis muslim sendiri tidak memberikan keterangan jelas mengenai
seperti apakah kaum hanif tersebut, yang pasti kepercayaan hanif adalah
monotheisme, namun bukan Yahudi dan bukan Nosrania. Hanifiyyah ini
mendasarkan kepercayaannya pada ajaran Ibrahim, seperti menentang
penyembahan berhala, dan melakukan sunat terhadap anak laki2. Meki
demikian tidak terdapat perbedaan jelas antara Hanif, Nosrania, dan
Yahudi mengenai masalah keesaan Tuhan.
Dalam
Sirat Rasul dikisahkan bahwa Abdul Mutalib dan Zaid bin Amr adalah
beberapa diantara penganut aliran ini. Abdul Muttalib, kakek Muhammad
dianggap salah satu dari mereka yang menolak budaya berhala di jaman
jahilyah. Banyak bukti menunjukkan bahwa ‘Abdul Muttalib adalah seorang
Hanif dan monotheis, yaitu ‘pemuja satu Tuhan,’ ciri khas agama Kristen
dan Nosrania di kawasan2 berbahasa Arab. Ketaatan kakek Muhammad kepada
Ebionisme Nosrania juga terlihat karena seringnya ia berkumpul dengan
rabbi dan pendeta. Sering disebutkan tentang ‘pertemuan Abdul Muttalib
dan diskusinya dengan para monotheis lainnya yang sering mengunjungi
kawasan Arabia pusat ini.
Al-Siuti
mengatakan; ‘Satu hari, ‘Abdul Muttalib berada dirumah dalam diskusi
serius dengan seorang uskup.’ Al-‘Abbas menambahkan, ‘Abdul Muttalib
melaporkan bahwa ia pernah berada di Yemen dan berdiri didekat seorang
rabbi yang membaca Kitab Zabur (Mazmur).
Ibn
al-Jawzi mencatat, ‘Muhammad ketika berusia 7 tahun, menderita penyakit
mata serius bernama ‘conjunctivitis’. Kakeknya membawanya ke ‘Ukaz
untuk bertanya kepada seroang pendeta yang bisa mengobati penyakit
mata.’
Biografi
Halabiyya melaporkan bahwa ‘‘Abdul Mutallib sering pergi ke ‘Isa,
seorang pendeta dari Syria, kepada orang dimana Tuhan memberikan
pengetahauan besar dan orang tersebut tidak pernah meninggalkan tempat
semedinya itu.’
Lalu
apakah agama orang tua Muhamad? Hanif, Sabean, Nosrania, ataukah
penyembah berhala? Tidak banyak diketahui tentang Abdullah dan Aminah.
Mereka keduanya mati muda saat Muhammad masih kecil sehingga peran
mereka tidak berdampak besar terhadap pendidikan Muhammad. Mereka tidak
meninggalkannya harta apa2, kecuali seorang wanita pengasuh asal
Ethiopia bernama Barakat. Ia dikenal dengan nama ‘Umm ‘Ayman (atau
ibunya Ayman), dan iapun seorang Nosrania. Muhammad sendiri nampak
mencintainya. ‘Kau adalah ibu kedua saya.’ Malah dikatakannya pula,
‘Siapaun yang ingin menikahi wanita dari surga, ia harus memilih
‘Umm’Ayman.’
Para
kolektor Quran hanya mengatakan bahwa orang tua Muhamad adalah orang2
terhormat dan mengikuti jalan lurus. Al-fakhr al-Razi (w. 1209)
mengatakan, ‘Orang tua Muhammad adalah al-Hanifiyya, agama Ibrahim, spt
Zayd ibn ‘Amran ibn Nufayl dan clan-nya.’ Namun ia juga mengatakan,
‘Polytheis sangat memalukan. Pasti ada nenek moyangnya yang merupakan
salah satu dari mereka.’
Penduduk
Mekah, walau mempertahankan praktek polytheisme dalam kehidupan sehari2
mereka tidak pernah menolak ke-ilahian yang berpusat pada satu Tuhan.
Orang Mekah mengakui Tuhan sebagai pencipta tunggal, tetapi mereka
menemukan Tuhan lewat media gambar2, intersesi malaikat dan orang2
suci, lewat lambang2, patung dan ikon. Bahkan pengalaman spiritual
Muhammad tidak beda dengan pengalaman keluarga dan tetangga2nya (yang
polytheis).
KESIMPULAN
Apakah Islam agama baru dan Muhammad penciptanya?
Atau
ajaran ini sudah ada sebelumnya? Apakah ada beda antara ajaran yang
disyiarkan monotheisme mula2 seperti Zaid bin Amr, Bahira, Waraqah
dengan ajaran Islam yang ditemukan dalam Quran sekarang ? Apakah Islam
diciptakan dari nol atau ini hanyalah versi Arab dari ajaran2
monotheisme yang sudah ada?
Jawabannya ada di Quran.
Quran
sendiri yang bersaksi bahwa Islam eksis diantara keturunan Israel di
jaman pra-Arab dan bahwa ada Arab yang ‘Muslim’ sebelum eksisnya
Muhammad dan turunnya Quran. Lihat ayat Quran tentang : Muslim sebelum
Islam (QS 22:78)
Muslim
tulen adalah orang yang percaya kepada satu Tuhan, menghormati ajaran
Taurat, Injil dan Quran. Selain juga, ia harus percaya pada nabi2
sebelumnya tanpa membeda2kan mereka. Muslim, menurut Islam, adalah
mereka yang membawa kesatuan dan bukan perpecahan. Mereka adalah yang
menerima keseluruhan Kitab.
Muhammad
berupaya keras untuk melacak Islam jauh ke jaman Ibrahim dan
menghubungkannya dengan agama Muslim berdasarkan pengetahuan
Hanifiyyahnya. Begitu ia menetapkan hubungan ini, ia mempromosikan
Islam sebagai agama yang sudah ada sebelum Yahudi dan Kristen. Quran
sendiri memperingatkan pembacanya akan Taurat dan Injil.
Quran
kemudian juga mencoba mengatasi konflik ideologi yang ada saat itu
antara sekte2 Yahudi dan Kristen. Suku2 Arab, campuran
polytheis-monotheis, terpecah2 karena konflik religius ini. Guna
mengatasi situasi, Muhammad mencoba mencoba mencari hubungan dengan apa
yang sudah eksis guna menghindari timbulnya konflik agama dan kekerasan
di Mekah.
Muhammad
menganggap misi Islam sebagai pengembalian kepercayaan kepada ajaran
Ibrahim, yaitu kepercayaan kepada satu Tuhan (monotheisme absolut),
karena satu2nya dosa dalam Islam adalah penolakan terhadap kepercayaan
ini. Lihat : QS 4:48 & 116, 3:18, 2:163, 5:116.
Jadi, jika begitu, apa sifat Islam sebelum Islam versi Arab ?
Ternyata Islam tidak beda dengan bentuk Nosrania, sekte Kristen Ebionit
yang berada di Mekah. Islam Arab adalah refleksi dari monotheisme Arab
abad ke 7. Pengikut Islam percaya kepada akar2 Haniffiyya-nya dengan
menghormati kitab2 yang datang sebelumnya.
Al-Hanif
adalah julukan bagi nabi Ibrahim, agamanya dan pengikutnya yang tidak
pernah menduakan Tuhan dengan mahluk hidup lainnya dan tidak mengenal
perselisihan dan perpecahan. Mereka mempraktekkan ‘agama standar’ (QS
9:85) atau ‘agama sebenarnya’, yaitu kepercayaan kepada satu Tuhan.
Al-Hanif
adalah mereka yang menolak polytheisme dan berhala (QS 22:30&31),
membayar zakat (QS 98:5), takluk pada Tuhan dan percaya pada Tuhan
tanpa percaya mahluk2 lainnya (QS 30:30, 31). Ibrahim adalah ‘sahabat
Tuhan’ (Exodus 33:11) dan contoh bagi kepatuhan dan ketaklukan (QS
4:125).
Jadi,
agama Hanif ini bukan agama baru selama kehidupan Muhammad, tetapi
telah eksis di jaman pra-Islam, seperti Yahudi , Nosrania, Mazdaenisme
dan Sabeanisme.
Karakteristik
Hanaffiyyah lainnya juga bisa dibaca dari kisah hidup Muhammad. Anak
lelaki harus disunat dan hijrah. Pengikut agama ini percaya kepada
ajaran Ibrahim. Seorang yang Hanif meniinggalkan berhala dan mencuci
diri dari dosa. Ia abstain dari makan daging berhala dan meminum
alkohol. Dalam konteks ini, al-Tabari melaporkan, ‘Rakyat Mudar yang
hijrah ke Kabah pada saat Jahilliyah disebut ‘Hunafa.’’
Kesatuan
antara Hanifiyyah dan Nosrania merupakan bagian dari catatan para
Kolektor dan diulang2 dalam legenda tentang pendeta dan biarawan Hunafa
dan Nazareth.
Waraqah
Ibn nawfal bergabung dengan 2 pendeta lainya, Ibn Saida dan ‘Usman
al-Huwayrith, sebagai bagian dari kelompok Hanifiyyah. Mereka
diidentifikasi sebagai ‘Arab yang memeluk agama Nosrania dan Hunafa.’
Dalam hadis lain, Muhammad berbicara tentang pendeta ibn Saidah sebagai
‘lelaki dari ‘Ayad. Ia menjadi Hanif dalam era Jahiliyyah.’
Dalam ‘Muruj al-Zahab’, al-Massudi melaporkan, ‘Hanzalah bin Safwan … al-Qiss Waraqah … dsb dsb … semuanya adalah Hunafa’ (taat) seperti juga Nosrania.’
Kata
‘Hanafiyyah adalah atribut positif bagi golongan Arab Nosrania dan
kepada pengikut satu Tuhan SEBELUM Islam. Ibrahim adalah ‘Muslim Hanif’
(QS 4:125). ‘Ia yang dibimbing Allah dan menjadi Hanif’ (QS 6:161).
‘Siapapun yang berdoa dan memberi zakat adalah Hanif (QS 98:5).
JADI APAKAH ISLAM AGAMA BARU?
Ya, baru dalam nama.Namun secara ajaran dan ritual, apa yang ada pada islam sekarang
hanyalah modifikasi dari kepercayaan2 yang sudah ada jauh sebelum
lahirnya Islam.
Yang
penting disini adalah bahwa seorang yang Hanif BISA SABEAN, BISA
NOSRANIA, BISA JUGA MUSLIM. Hanif, Sabean, Nosrania dan Islam adalah
tiga nama yang membaur.
0 komentar :
Posting Komentar